Kawasan Pertanian Terpadu di Parbuluan untuk Menekan Inflasi 

redaksi
Penanaman perdana cabe merah di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).(foto/Iwan)
Penanaman perdana cabe merah di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).(foto/Iwan)

tigasisi.id, DAIRI – Permerintah Kabupaten Dairi melakukan Pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Holtikultura di Desa Parbuluan V Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Senin (21/11/2022).

Seluas 500 hektar lokasi KPT itu sesuai dengan keputusan bupati Dairi nomor: 640/ 520/ VII/ 2022 tanggal 17 Agustus tentang penetapan lokasi pengembangan kawasan Pertanian Terpadu Kabupaten Dairi.

Komoditi yang direkomendasikan adalah tanam holtikultura seperti cabai merah, kentang, bawang merah dan kol/kubis serta tanaman kopi sebagai tanaman tumpang sari pada seluruh lokasi nantinya.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Robot Simanullang mengatakan seluar 22 hektar lokasi yang di canangkan saat ini merupakan pintu masuk untuk memulai target 400 hektar untuk tanaman Holtikultura.

“22 hektar ini sebenarnya pintu gerbang untuk target 400 hektar yang Holtikultura”, ucapnya, saat penanaman perdana cabai merah di Kawasan Pertanian Terpadu di Desa Parbuluan V, Senin (21/11/2022).

Lokasi penanaman perdana cabe merah di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).(foto/Iwan)
Lokasi penanaman perdana cabe merah di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).(foto/Iwan)

Robot menargetkan 400 hektar tanaman Holtikultura rampung dalam dua tahun kedepan.

“Proposal susah kita ajukan kepusat, baik dari swasta juga (Perbankan). Kendala seperti alat berat traktor roda empat juga sudah kita minta kepada bupati dan gubernur untuk membantu kita membuka lahan – lahan yang tidak produktif. Kita sistemnya keroyokan, maka dalam dua tahun ini bisa tuntas”, tambahnya.

Robot menjelaskan bahwa lahan yang akan dikelola merupakan lahan petani, bukan milik pengusaha. Namun untuk pelaksanaanya dibantu banyak pihak.

“Ini bukan milik pengusaha, tetapi milik petani. Namun kita di bantu banyak pihak mulai dari pengusaha, Offtaker, suplayer, termasuk permodalan melalui KUR”, jelasnya.

Untuk hasil panen petani tidak perlu kesulitan karena sudah ada yang menampung dengan harga yang terjamin.

Selain itu petani tidak perlu khawatir dengan kesulitan pupuk subsidi dan non subsidi yang mahal, semuanya sudah disediakan. Petani fokus saja untuk bekerja.

Untuk tahap awal petani diberikan bantuan dari provinsi seperti, bibit, mulsa dan pupuk.

“Tapi kedepan petani kita akan mandiri, kita sediakan kredit permodalan melalui KUR”, pungkasnya.

Gubsu, Edy Rahmayadi serahkan bantuan ke petani.(foto/Iwan)
Gubsu, Edy Rahmayadi serahkan bantuan ke petani.(foto/Iwan)

Gubernur Sumut Dukung Pengembangan KPT Parbuluan

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra, ikut langsung dalam penanaman cabai perdana di Parbuluan. Gubsu menyampaikan kekagumannya akan kawasan pertanian yang ada di Parbuluan.

Edy mengatakan siap mendukungan Program KPT dan siap membantu untuk mensukseskan program tersebut.

“Bagi kita, ini adalah surga kecil, Tak perlu banyak bicara, namun apa yang mesti kita lakukan, mari kita lakukan,”ajaknya.

Edy Rahmayadi menjelaskan target KPT untuk tahun depan seluas 100 hektar.

“Kita kerjakan tahun ini 22 hektar dan ditarget tahun depan 100 Ha. Saya mau ini berhasil. Segera infrastrukturnya dibenahi. Kita sama – sama start ya, Kita serius ini, tak main-main,” tegasnya.

Dengan program KPT yang akan berjalan di Kabupaten Dairi maka Gubsu menyebut, inflasi di sumutera Utara dapat teratasi.

BACA JUGA  MP. Tumanggor : Pakpak Bharat Salah Satu Daerah Rencana Program Food Estate

“Dengan geografis kita yang begini bagus, petani kita banyak, bupati mendukung, DPRD mendukung, Pastinya dengan seperti ini maka inflasi yang mempengaruhi Sumatera Utara akan terjawab. Kita punya lahan sehingga kebutuhan bisa terpenuhi khususnya dari Dairi ini” pungkas Edy Rahmayadi, usai melakukan tanam cabai bersama.

Pembukaan acara Kawasan Pertanian Terpadu di Parbuluan.(foto/Iwan)
Pembukaan acara Kawasan Pertanian Terpadu di Parbuluan.(foto/Iwan)

Mencari Solusi Permasalah Pupuk

Terkait persoalan pupuk, Gubsu mengatakan ini merupakan masalah nasional yang diperkirakan tahun depan kondisinya akan semakin sulit.

“Tahun depan pupuk jadi persoalan, karena semua bahan baku diimpor sementara diluar terjadi perang. Ini hambatan besar. Kita Pikirkan ini, kita akan cari solusinya bekerjasama dengan universitas yang ahli dibidangnya. Kedepan mudah – mudaham segala persoalan bisa kita atasi. Sehingga rakyat kita bisa makmur,” kata gubernur.

Pemerintah kabupaten Dairi sendiri, selama ini sudah mencari solusi untuk mengatasi persoalan kesulitan pupuk yang dialami petani selama ini.

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diyakini mampu membantu petani untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk untuk bertani. Petani akan dibantu biaya mulai penanaman, perawatan, hingga panen.

KPT untuk mengatasi Inflasi di Sumut

Bupati Dairi Eddy Berutu mengatakan program Kawasan Pertanian (KPT) salah satu langkah untuk menekan inflasi yang akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.

“Ini adalah langkah kongkrit pemerintah kabupaten Dairi di dukung oleh pemerintah provinsi. Kita banyak bicara inflasi, resiko pangan, bahkan di acara G20 presiden juga mengatakan, untuk itu kami melakukan langsung gerak cepat di lapangan, petani sangat mendukung untuk bersama – sama mewujudkan keinginan kita yaitu menangkal krisis pangan”, ucap Eddy.

Untuk itu, dalam program KPT di prioritaskan tanaman yang banyak di butuhkan masyarakat, sehingga inflasi dapat teratasi.

“Kita menanam tanaman yang memang banyak di butuhkan masyarakat, karena itu lah yang mempengaruhi inflasi, antara lain yang banyak di gunakan di Sumatera Utara adalah cabai merah, bawang merah dan kentang. Tanaman itu yang kita tanam disini dan sudah di canangkan bapak gubernur”, jelas Eddy.

Eddy mengatakan bahwa program KPT di Parbulan akan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

“Awal nya kita tanam 22 hektar, yang semula target 400 hektar dalam 4 tahun, namun bapak gubernur meminta dipersingkat menjadi 2 tahun. mengapa kita butuh butuh waktu lama? Kita butuh perbaikan infrastruktur di awal”, imbuh Bupati.

Sarana pendukung lainnya menjadi faktor penting untuk keberhasilan KPT.

“Jalan harus kita bangun, harus ada embung, irigasinya seperti apa, harus ada gudang dan pupuk. Untuk itu kami harus susun rencana kerja agar dapat tercapai target 400 hektar dalam dua tahun”, jelas Eddy.

Bupati Dairi menegatakan bawah program Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) merupakan respon cepat pemerintah kabupaten Dairi atas arahan presiden untuk menekan Krisis Pangan.

“Program KPT ini juga Ini sekali Gus untuk merespon arahan bapak presiden, dia berkali kali manggil kami mulai dari bupati, walikota gubernur, beliau cerita soal Krisi pangan , untuk itu kami langsung merespon dan melakukan yang sekarang ini kita kerjakan”, ungkapnya.

BACA JUGA  Perayaan Natal Oikumene Kabupaten Pakpak Bharat

Untuk mewujudkannya dibutuhkan bantuan maupun dukungan dari banyak pihak.

“Kami pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, anggaran terbatas, provinsi pun harus membagi dengan kabupaten lain, untuk itu kami membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat. Selain itu kami juga mengajak swasta, sehingga banyak yang bergabung karena kalo kita bersama – sama semua akan menjadi lebih mudah”, ungkap Eddy.

Kedepan Pemerintah kabupaten Dairi akan menggunakan sistem pertanian berbasis teknologi, hal itu sejalan dengan program pemerintah propinsi.

“Pemerintah propinsi nanti akan mendukung program pertanian presisi karna kita menggunakan tehnologi yang kita kolaborasikan dengan petani tradisional. Untuk itu kita butuh dukungan dari banyak pihak. Kita bersyukur pak gubernur dukung, PLN nanti masuk, Telkom juga masuk, bang Sumut, UFO (untuk pembuatan pupuk) sehingga semua tehnologi bisa berjalan dengan baik di Kabupaten Dairi”,

Koperasi bantu petani menjadi kuat

Bupati Dairi menyebut, untuk membantu masyarakat kedepan para petani masuk di dalam koperasi sehingga petani tidak bekerja sendiri – sendiri. Petani akan menjadi kuat dan bangkit bersama – sama.

“Misalnya ada satu kelompok tani, mereka akan bekerja sama sehingga mereka menjadi kuat. Selain itu petani tak perlu takut, kita lebih tenang karna offtaker juga mendukung sehingga harga terjamin. Karna kendala selama ini juga ketika panen raya harga jatuh, dengan kesepakan ini mereka bisa menjamin harga”, pungkas Bupati Dairi.

Sementara, Kepala dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara mengatakan kedepannya akan mengembangkan tanaman holtikultura jenis lainnya di Parbuluan.

“Selain cabe merah, tanaman bawang merah dan kentang juga akan kita kembangkan di Parbuluan sehingga target yang 400 hektar dapat tercapai”, ucapnya.

Pengembangan sektor pertanian di kecamatan Parbuluan memiliki potensi yang sangat besar. Sehingga diyakini menjadi pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan komoditas holtikultura di Sumut.

Pencangan Kawasan Pertanian Terpadu Sudah di mulai di Kabupaten Dairi, Tepatnya di Desa Parbuluan V pada Senin (21/11/2022).

Pencanangan dan tanam bersama dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Bupati Dairi Dr Eddy turut dihadiri oleh Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Drs. Panca Putra Simanjuntak, M.Si dan Danrem 023/Kawal Samudera Kolonel Inf. Dody Triwinarto, S.I.P., M.Han.

Terselenggaranya program KPT juga merupakan sesuai dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Dairi di bawah kepemimpinan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu yaitu Mewujudkan Dairi Unggul yang mensejahterakan masyarakat dalam harmomi keberagaman.(iwan)